Minggu, 09 Januari 2011

TINGGAL SEABAD????

Ketika karbon dari muka bumi terus dilepas ke atmosfer lewat pembakaran bahan bakar fosil dan organik oleh miliaran manusia, ketika jutaan hektar hutan sebagai pengisap karbon terus ditebang dan kian berkurang, ketika itulah “bom waktu” mulai bekerja menghancurkan bumi ini.
 
Gas karbon dan gas pencemar lain, seperti sulfur dan nitrogen yang tergabung dalam kelompok Gas Rumah Kaca (GRK), akibat aktivitas manusia di berbagai sektor, akan terlepas ke udara terkumpul semakin tebal di atmosfer menyelimuti bumi. Proses kimiawi GRK di lapisan udara atas akan memerangkap sinar matahari yang menembus atmosfer masuk ke permukaan bumi. Akibatnya, lingkungan planet biru menjadi kian panas.
 
Kondisi suhu bumi yang tidak nyaman ini membuat semua sistem yang selama ini berada dalam siklus yang seimbang mulai terganggu. Salah satu yang terusik adalah sistem cuaca, yang pada dasarnya terdiri atas proses pemanasan oleh sinar matahari menjadi uap air yang terkumpul sampai terbentuk awan, lalu dihembuskan angin ke daerah yang bertekanan rendah hingga jatuh menjadi hujan.

Jika suhu rata-rata global naik 2 derajat Celcius, maka sekitar 30% spesies yang peka terhadap kenaikan suhu di muka bumi akan punah. Hilangnya sepertiga spesies itu berarti mengganggu keseimbangan daur hidup, termasuk mengubah pola penularan penyakit melalui serangga dan hewan. Sementara itu, perubahan pola cuaca meningkatkan kejadian badai dan curah hujan yang tinggi.

Jika temperatur udara naik dua kali lipat menjadi 4 derajat Celcius, maka dampak yang ditimbulkan adalah hilangnya 30% lahan basah, naiknya kasus penyakit akibat udara panas, banjir, dan kekeringan, serta meningkatkan angka kematian naik drastis.

Tanpa perubahan perilaku dan pola konsumsi manusia, juga tanpa upaya mereduksi emisi GRK untuk mengatasi pemanasan bumi, para pakar yang tergabung dalam Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) memperkirakan usia bumi tinggal 70 tahun hingga seabad lagi. Proyeksi itu berdasarkan tren kenaikan suhu udara hingga empat derajat Celcius (C). Tingkat itu dapat tercapai bila emisi GRK terus bertambah dalam beberapa dekade ke depan karena tidak ditegakkannya kebijakan mitigasi perubahan iklim dan pola pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar